song

Jumat, 15 Februari 2013

Suara Dalam Menara

Aku adalah malaikat kematian
Aku adalah durjana senja
Tanpa namaku bermakna ditepian badai
Ku lukiskan namamu cinta
Malaikat dalam konteks ini adalah ‘Seorang Penguasa’, sedangkan Kematian lebih kepada sesuatu yang gelap/suram/bahaya.
Jika di lihat dari kamus Durjana ialah jahat atau sesuatu yang jahat. Sedangkan senja ialah waktu setengah malam. Tetapi menurut saya senja dalam konteks ini adalah suatu kondisi dimana seseorang telah berada di usia matang, tua.
Badai dalam konteks ini adalah suatu hal yang menggoncang jati diri, bisa merupakan lingkungan yang selalu memandang sebelah mata kepada seseorang.
Dari 4 baris lirik tadi saya menyimpulkan suatu pengakuan seseorang atas perbuatan jahatnya yang terdasari oleh hati yang tersakiti dan ia tersadar bahwa saat berada di usia pun tetaplah menjadi jahat. Meskipun dirinya ternilai ‘kejam’ ia mengakui bahwa ia pun merindukan sebuah cinta kasih.
Akulah Suara
Dalam Menara
Dari lirik di atas, itu menjelaskan tentang seseorang yang tak teranggap keberadaannya (terisolasi)
Bernafaskan api terjadiah peristiwa
Yang terlena dalam bencana
Menangislah di surga berperanglah di neraka
Aku gelegar yang tak terdengar
Bernafaskan api cenderung ke arah ‘dendam’, sedangkan bencana lebih kepada suatu akibat dari tindakan yang salah. Gelegar adalah suara gemuruh.
Dari 4 baris lirik di atas saya mengartikan sebuah dendam dari seorang yang terisolasi dari lingkungannya dan ia tak pernah bisa lepas akan sebuah akibat dari perbuatannya. Lalu kita dapat pesan istimewa di bagian Menangislah di Surga berperanglah di Neraka, saya mendapatkan makna yaitu Neraka anggaplah Dunia yang penuh dengan berbagai macam teka-teki dan tempatnya kejahatan tapi di tempat itu lah kita harus ‘berperang’ dengan cara belajar mencari pengalaman bahkan membuat sebanyak-banyaknya kesalahan agar kita mengerti sebuah arti hidup. Surga bagai gambaran sebuah kondisi dimana tak ada lagi kecemasan akan hidup, ketika kita telah melakukan banyak kesalahan kini tiba saat menyesali setiap perbuataan, tepatnya ketika menuju kematian. Oiya, kenapa melakukan kesalahan? Karena dari kesalahan kita dapat memahami arti hidup.
Dan terakhir pada bagian Aku gelegar yang tak terdengar, menjelaskan betapa marahnya akan kondisi dimana seseorang tersudutkan dan tak teranggap keberadaannya.
Dan setiap langit kan temani murka mu cinta
Dan setiap badai kan hujani rindu mu cinta
hingga menghitam semesta
Pada barisan lirik di atas saya mengartikan ada pernyataan bahwa rindu dan marah karena cinta akan selalu ada mendampingi manusia hingga kematian tiba.
Ku adalah cinta
Ku adalah sakit
Ku adalah dendam
ku adalah kasih
Pada bagian ini pun dapat kita jadikan sebuah pernyataan bahwa manusia senatiasa memiliki cinta, sakit, dendam dan kasih. Ya, lebih tepatnya manusia tidak ada yang sempurna.
Secara keseluruhan saya mengartikan bahwa lagu ini bercerita tentang seseorang yang tersudut dan terlupakan. Lalu dendamnya akan hal tersebut memaksa hatinya untuk melakukan hal yang kejam. Dan makin banyaknya tuduhan dari orang-orang sekitar membuatnya makin tergoda untuk meningkatkan prilaku jahatnya. Lepas dari hal kejam tersebut, lagu itu pun menyadarkan kita bahwa seorang ‘Penjahat’ bahkan pembunuh pun membutuhkan dan selalu merindukan cinta.